A.
Pengertian dan Prinsip Teknologi
Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan (sustainable
technology ) merupakan bentuk penerapan teknologi yang
memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi tersebut
bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan kebutuhan manusia. Suatu
teknologi dikatakan teknologi ramah lingkungan jika memenuhi syarat-syarat
tertentu. Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk menghasilkan berbagai
produk dan jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan
lingkungan. Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga dapat menggunakan bahan
yang dapat didaur ulang.
B.
Aplikasi Teknologi Ramah
Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan
telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang energi, bidang
lingkungan, bidang industri, bidang rumah tangga, dan lainnya.
1.
Bidang Energi
a.
Biofuel
Biofuel, merupakan teknologi
penyediaan energi alternatif dengan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik. Ada dua jenis biofuel yaitu dalam bentuk
etanol dan biodiesel. Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat
dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Beberapa tumbuhan
yang mengandung karbohidrat tinggi seperti jagung, sorgum, atau singkong
biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol. Sedangkan biodiesel merupakan
bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak nabati. Selain itu sisa
pembakaran dari biofuel juga lebih ramah lingkungan.
b.
Biogas
Biogas diperoleh dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di
lingkungan tanpa oksigen). Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat organik
menjadi gas metana (CH4) sebesar 75%, dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida.
Namun demikian, gas yang digunakan sebagai sumber bahan
bakar adalah gas metana. Saat ini kotoran dan urin hewan ternak menjadi pilihan
yang sesuai untuk produksi biogas.
Berikut skema pembuatan
biogas
c.
Sel Surya (Solar cell)
Kita dapat mengubah energi
matahari menjadi energi listrik dengan
menggunakan photovoltaic (PV) cell,
atau sering disebut solar cell atau sel surya. Ketika cahaya
matahari melalui panel surya, cahaya menghasilkan emisi elektron pada komponen
panel. Elektron ini kemudian dihubungkan dengan sistem tertentu sehingga
dihasilkan listrik yang selanjutnya dialirkan dan disimpan pada baterai sehingga
dapat digunakan pada saat mendung atau malam hari.
Panel surya memiliki
beberapa keunggulan, di antaranya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca,
mampu menghasilkan energi cukup besar, dan mudah dipasang atau dipindahkan atau
dikembangkan. Meskipun memiliki banyak keunggulan, panel surya juga memiliki
beberapa kekurangan, di antaranya adalah membutuhkan sistem penyimpanan listrik
dan komponen pada panel surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga
harus didaur ulang dengan benar setelah pemakaian selama 20-25 tahun.
d.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hydropower)
Tenaga air atau hydropower
menggunakan energi gerak (energi kinetik) dari aliran air untuk menghasilkan
listrik.
Secara umum, alat pembangkit
listrik tenaga air terdiri atas generator dan turbin. Generator terdiri atas
dua bagian utama yakni stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam yang
terdiri atas lilitan kabel dam suatu silinder, sedangkan rotor adalah bagian
yang berputar mengelilingi poros. Poros pada rotor generator terhubung dengan
rotor pada turbin sehingga ketika turbin bergerak berputar karena adanya aliran
air maka lilitan dalam stator akan menghasilkan energi listrik. Jadi, cara
kerja pembangkit listrik tenaga air ini mengubah energi gerak dari turbin
menjadi energi listrik yang dihasilkan melalui generator.
Teknologi ini memiliki
beberapa keunggulan, antara lain; dapat menghasilkan energi yang besar,
membutuhkan biaya yang sedikit, dan sedikit menghasilkan emisi CO2.
Di samping itu, teknologi hydropower ini memiliki beberapa kelemahan, antara
lain banyaknya tanah yang terganggu dan pengalihan tempat tinggal penduduk,
menyumbang emisi metana (CH4) yang dilepaskan di udara akibat
terurainya organisme yang mati dalam air, dan mengganggu ekosistem air di
daerah muara.
e.
Pembangkit Listrik Tenaga Pasang
Surut Air Laut dan Ombak (Ocean Power)
Listrik dihasilkan dari
aliran air yang berasal dari pasang surut air laut dan ombak. Di beberapa
pantai dan muara, level ketinggian air dapat naik atau turun hingga 6 meter
bahkan lebih. Bendungan dibangun melintasi bibir pantai dan muara untuk
mengambil energi pada aliran air laut ini untuk digunakan sebagai hydropower.
f.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)
Ada dua jenis pembangkit
listrik tenaga angin yang saat ini dikembangkan, yaitu: pembangkit listrik
tenaga angin yang dibangun di daratan dan yang dibangun di pantai seperti yang
tampak pada Gambar.
Namun demikian, ada beberapa
hal yang perlu dipikirkan ketika membangun pembangkit listrik tenaga angin di
suatu daerah di antaranya adalah keberadaan angin yang harus cukup besar dan
stabil.
g.
Geotermal
Energi geotermal merupakan
panas yang tersimpan dalam tanah, lapisan dasar bumi, dan cairan dalam kerak
bumi. Salah satu cara untuk mengambil energi geotermal ini dengan
menggunakan sistem pompa
panas geotermal “geothermal heat pump system”. Sistem ini dapat memanaskan dan mendinginkan sebuah rumah dengan
memanfaatkan perbedaan temperatur.
h.
Fuel Cell dan Hydrogen Power
Ilmuwan saat ini fokus untuk
mengembangkan sel bahan bakar “fuel cell” yang menggabungkan gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2). Reaksi antara gas H2 dengan O2
menghasilkan energi panas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai sumber
listrik. Reaksi antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut: 2H2
+ O2 → 2H2O + energi.
Berdasarkan reaksi kimia
tersebut dapat kita ketahui bahwa selain energi yang dapat dimanfaatkan hasil
lainnya adalah uap air.
2.
Bidang Transportasi
a.
Kendaraan Hidrogen
Di dalam kendaraan ini
terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari hidrogen
menjadi energi mekanik,
dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal atau dengan
mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fuel cell untuk
menggerakkan motor listrik.
b.
Mobil Surya (Solar Car)
Mobil surya merupakan mobil
yang energi utamanya berasal dari sinar
matahari. Salah satu contoh mobil surya adalah bus surya. Bus ini menggunakan
sinar matahari untuk memberikan energi pada alatalat listrik dalam bus dan
energi yang digunakan sebagai penggerak pada mesin bus.
c.
Mobil Listrik
Mobil listrik merupakan
mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi
listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpanan energi yang lain.
3.
Bidang Lingkungan
a.
Biopori
Biopori dikenal dengan
istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR), merupakan teknik untuk membuat wilayah
resapan air hujan. Teknik biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur
resapan, namun teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat
berlubanglubang (berpori) yang nantinya akan menyerap air hujan dan kemudian
disalurkan ke dalam tempat penampungan air.
b.
Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan
penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan,
menstabilkan, atau
menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organikk maupu anorganik. Melalui
Fitoremediasi ini poluttan (zat penyebab polusi) seperti logam berat,
pestisida, minyak, dan zat lain yang mengotori tanah, air, atau udara dapat
dikurangi bahkan dihilangkan. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan dalam
fitoremediasi adalah bunga matahari, sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan
lidah mertua.
c.
Toilet Pengompos
Toilet Pengompos (Composting
Toilet) merupakan toilet kering yang menggunakan proses secara aerob untuk
menghancurkan atau mendekomposisi feses yang dihasilkan manusia. Toilet
pengompos dapat digunakan sebagai pengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini
biasanya ditambah dengan campuran serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut
tertentu untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau. Proses
dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi secara anaerob yang
digunakan pada septic tank.
d.
Teknologi Pemurnian Air (Water Purification)
Pemurnian air merupakan
suatu proses penghilangan zat-zat kimia, kontaminan biologis, partikel-partikel
padat, dan gas-gas dari air yang terkontaminasi atau kotor. Secara fisika, pada proses pemurnian air ada
proses filtrasi, sedimentasi atau pengendapan, dan destilasi
atau penyulingan. Secara biologis, ada pemberian karbon aktif. Secara kimia,
ada pemberian klorin (Cl2) atau penyinaran dengan sinar ultraviolet
(UV). Ada banyak teknologi dalam pemurnian air, di antaranya adalah sebagai
berikut.
1)
Teknologi Pemurnian Air Sederhana
Pemurnian air dapat
dilakukan dengan membuat alat yang berbentuk tabung yang didalamnya terdapat
lapisan-lapisan bahan seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut
kelapa, dan dapat juga ditambah dengan kapas atau kain katun. Pada penjernihan
air dilakukan proses penyaringan kotoran padat yang larut dalam air dengan
pasir, kerikil, dan ijuk atau sabut kelapa. Air yang tersaring kotorannya akan
melewati arang yang dapat mengurangi kumankuman dalam air. Air kotor dapat
dituangkan ke dalam tabung melalui bagian atas tabung, selanjutnya air mengalir
pada bagian bawah tabung karena adanya gaya gravitasi atau dibantu dengan
tekanan dari luar. Selama mengalir ke bagian bawah tabung, air akan mengalami
proses penyaringan sehingga pada bagian bawah dapat diperoleh air bersih.
2)
Teknologi Osmosis Balik
Pada Gambar di atas terdapat sebuah
tabung yang berisi larutan
garam dan diberi pemisah membran semipermeabel, yaitu
suatu membran yang hanya dapat dilewati oleh molekul tertentu, tetapi tidak dapat
dilalui oleh zat lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel
adalah air. Pada proses osmosis, pelarut (misalnya air) secara alami berpindah dari daerah
yang memiliki konsentrasi zat terlarut (misalnya garam) rendah (encer) melalui suatu membran menuju
daerah yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi (pekat). Pergerakan alami
pelarut ini bertujuan untuk menyamakan konsentrasi zat terlarut pada kedua sisi bagian
membran. Sebaliknya, pada osmosis balik, pelarut seperti air akan bergerak dari larutan yang pekat ke larutan
yang encer. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tekanan dari luar
sehingga dapat membalik aliran alami.
Adanya
tekanan dari luar akan menyebabkan air dari larutan yang pekat mengalir ke arah
larutan encer. Sehingga dapat dihasilkan air yang tidak mengandung garam.
Teknologi osmosis balik ini diterapkan dalam pembuatan air minum dari air laut,
yakni dengan menghilangkan garam dan zat-zat lain yang tercampur dengan molekul
air.
4.
Bidang
Industri
a.
Biopulping
Biopulping adalah teknologi
ramah lingkungan yang terinspirasi dari proses pelapukan kayu dan sampah tanaman oleh
mikroorganisme. Contoh mikroorganisme yang digunakan yaitu dari jenis kapang (jamur) Phlebia subserialis dan Ceriporiopsis subvermispora.
C.
Perilaku
Hemat Energi dalam Keseharian
Contoh perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai
berikut:
-
Membudayakan penggunaan sepeda
atau jalan kaki untuk kegiatan sehari-hari. Selain menghemat BBM, penggunaan sepeda dan jalan
kaki juga dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesehatan.
-
Mematikan kendaraan jika sedang
tidak digunakan dan jangan
terlalu lama menyalakan kendaraan ketika akan digunakan.
-
Mematikan lampu saat tidur dan
saat siang hari. Oleh karena itu, saat membangun atau merenovasi rumah, sebaiknya
membuat rumah dengan banyak jendela sehingga cahaya matahari dapat masuk ke dalam
rumah.
-
Jika menggunakan pompa air listrik
untuk mengalirkan air, penuhilah bak mandi dan tempat penampungan air dalam sekali waktu.
-
Membuat jadwal mencuci dan
menyeterika pakaian secara
teratur. Misal masing-masing dua kali seminggu untuk
seluruh pakaian yang kotor.
-
Jika menggunakan kendaraan
sebaiknya berangkat lebih pagi agar terhindar dari kemacetan. Kemacetan di jalan
membuat kendaraan membuang bahan bakar secara percuma.
-
Memilih peralatan rumah tangga
yang hemat energi. Misalnya
mengganti lampu pijar yang menghasilkan warna kuning
dengan lampu
neon yang menghasilkan warna putih atau lampu LED yang dapat bertahan
hingga 15 tahun.
-
Jangan buang kertas-kertas bekas
begitu saja, tanamkan dalam
diri bahwa setiap menggunakan sebuah kertas maka kita
telah menebang sebuah pohon.
-
Menggunakan air secukupnya saat
mandi atau mencuci.
D.
Teknologi
Tidak Ramah Lingkungan
1.
Teknologi
Pengolahan Minyak Bumi
Petroleum
atau minyak mentah pada umumnya “light crude oil” merupakan cairan hitam dan lengket yang
keluar dari bumi dan mengandung berbagai senyawa hidrokarbon yang dapat
terbakar, serta sedikit sulfur, oksigen, dan nitrogen. Minyak ini terbentuk
dari makhluk hidup yang telah mati pada jutaan tahun yang lalu terjebak dalam
suatu ruang yang ditutupi oleh bebatuan di dalam tanah atau di dasar laut. Di
kilang minyak ini minyak mentah dipanaskan untuk memisahkan komponen-komponen
penyusunnya berdasarkan titik didih. Secara sederhana proses penyulingan minyak
bumi dapat kamu lihat pada ilustrasi berikut ini.
2.
Teknologi
Pengolahan Batu Bara
Batubara
merupakan bahan bakar fosil berbentuk padat yang terbentuk dari beberapa
tahapan dan berasal dari tanaman darat yang terkubur 300-400 juta tahun lalu
kemudian terpapar panas yang tinggi dan tekanan selama jutaan tahun. Permasalahan
yang muncul ketika kita menggunakan batubara sebagai bahan bakar adalah
batubara merupakan bahan bakar yang paling kotor di antara bahan bakar yang lain.
Bahkan sebelum batubara dibakar, proses produksi batubara sehingga siap
digunakan pun telah merusak tanah dan mencemari
air
dan udara. Secara sederhana proses pengolahan batubara sebagai pembangkit
listrik dapat kamu lihat pada ilustrasi gambar berikut ini.
Sumber :
Buku IPA SMP/MTs Kelas IX Semester 2
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Alam/ Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.-- .
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015.
(xviii), (230) hlm. : ilus. ; 25 cm.
Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 2
ISBN 978-602-1530-62-7 (jilid lengkap)
1. Sains -- Studi dan Pengajaran I.
Judul
II. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar