BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Benda padat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap;
bahkan jika sebuah gaya yang besar diberikan pada sebuah benda padat, benda
tersebut tidak langsung berubah bentuk atau volumenya. Benda cair tidak
memperthankan bentuk yang tetap melainkan mengambil bentuk tempat yang
ditempatinya, tetapi seperti benda padat benda cair tidak langsung dapat
ditekan, dan perubahan volume yang signifikan terjadi jika gaya diberikan gaya
yang besar.
Gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap, gas
akan menyebar untuk memenuhi tempatnya. Sebagai contoh, ketika udara dipompa ke
dalam ban mobil, udara tersebut tidak seluruhnya mengalir ke bagian bawah ban
seperti zat cair; melainkan menyebar untuk memenuhi seluruh volume ban karena
zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk tetap, keduanya memiliki kemampuan
untuk mengalir; dengan demikian kedua-duanya sering disebut sebagai fluida.
B.
Tujuan Penulisan
Dari penyusunan makalah ini, penyusun mengharapkan dapat
memberikan sumbangsi dalam peningkatan pengetahuan pembaca mengenai Fluida
khususnya. Berikut tujuan-tujuan lain penyusun dalam penyusunan makalah ini.
a.
Untuk
mengetahui proses Tekanan yang dilakukan Fluida.
b.
Untuk
mengetahui Bagaimana pemanfaatan hal tersebut.
c.
Memberikan
informasi kepada pembaca mengenai Fluida.
C.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penyusun untuk mendapatkan data
yaitu dengan cara mengidentifikasi dari beberapa sumber-sumber yang terpercaya.
Dengan terlebih dahulu mengadakan klasifikasi terhadap bahan-bahan yang
didapatkan demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Massa
Jenis dan Gravitasi Khusus
Massa jenis (density), ρ, sebuah benda (ρ adalah
huruf kecil dari abjad Yunani “rho” didefinisikan sebagai massa per satuan
volume:
ρ = m/V ,
dimana m adalah massa benda dan V merupakan volumenya.
Kerapatan alias
massa jenis fluida homogen (sama) pada dasarnya berbeda dengan
kerapatan zat padat homogen. Besi atau es batu misalnya, memiliki kerapatan
yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda dengan fluida, misalnya atmosfer atau
air. Pada atmosfer bumi, makin tinggi atmosfir dari permukaan bumi,
kerapatannya semakin kecil sedangkan untuk air laut, misalnya, makin dalam
kerapatannya semakin besar. Massa jenis alias kerapatan dari suatu fluida
homogen dapat bergantung pada factor lingkungan seperti temperature (suhu) dan
tekanan.
Satuan Sistem
Internasional untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon, satuan Massa jenis
dinyatakan dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3).
Berikut ini data
massa jenis dari beberapa zat.
Zat
|
Kerapatan (kg/m3)
|
Zat Cair
|
|
Air (4o C)
|
1,00 x 103
|
Air Laut
|
1,03 x 103
|
Darah
|
1,06 x 103
|
Bensin
|
0,68 x 103
|
Air raksa
|
13,6 x 103
|
Zat Padat
|
|
Es
|
0,92 x 103
|
Aluminium
|
2,70 x 103
|
Besi & Baja
|
7,8 x 103
|
Emas
|
19,3 x 103
|
Gelas
|
2,4 – 2,8 x 103
|
Kayu
|
0,3 – 0,9 x 103
|
Tembaga
|
8,9 x 103
|
Timah
|
11,3 x 103
|
Tulang
|
1,7 – 2.0 x 103
|
Zat Gas
|
|
Udara
|
1,293
|
Helium
|
0,1786
|
Hidrogen
|
0,08994
|
Uap air
(100 oC)
|
0,6
|
Kerapatan zat yang dinyatakan dalam tabel di
atas merupakan kerapatan zat pada suhu 0o C dan tekanan 1atm
(atmosfir alias atm = satuan tekanan.
Gravitasi khusus suatu zat dapat diperoleh
dengan membagi kerapatannya dengan 103 kg/m3 (kerapatan
air pada suhu 4o C). Gravitasi khusus tidak memiliki satuan dan
dimensi.
Apabila kerapatan suatu benda lebih kecil dari
kerapatan air, maka benda akan terapung. Gravitasi khusus benda yang terapung
lebih kecil dari 1. Sebaliknya jika kerapatan suatu benda lebih besar dari
kerapatan air, maka gravitasi khususnya lebih besar dari 1. Untuk kasus ini
benda tersebut akan tenggelam.
Berat jenis suatu zat merupakan perbandingan
berat zat tersebut terhadap volumenya. Satuan sistem internasional untuk berat
jenis adalah N/m3.
B.
Tekanan
pada Fluida
Tekanan didefinikan sebagai gaya per satuan luas, dimana
gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A:
Tekanan = P = F/A
Dengan demikian gaya yang bekerja pada luas daerah
tersebut adalah F = mg = ρAhg, di mana Ah adalah volume kolom, ρ
adalah massa jenis zat cair (dianggap konstan), dan g adalah percepatan
gravitasi. Tekanan P, dengan demikian adalah:
P = ρgh
Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan massa
jenis zat cair, dan dengan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan
pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama.
C.
Prinsip
Pascal
Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang
diberikan pada cairan dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke
setiap bagian fluida dan dinding wadah.
Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan
gas. Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida
dalam sutu tempat akan menambah tekanan keseluruh dengan besar yang sama.
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke
semua arah sama.
P1 = P2 F1/A1 = F2/A2
D.
Hukum
Archimedes
Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat zat
cair yang dipindahkan.
Tiga keadaan benda di dalam zat cair:
a. tenggelam: W>Fa Þ rb > rz
b. melayang: W = Fa Þ rb = rz
c. terapung: W=Fa Þ rb.V=rz.V' ; rb<rz
Dimana :
W = berat benda
Fa = gaya ke atas = rz . V' . g
rb = massa jenis benda
rz = massa jenis fluida
V = volume benda
V' = volume benda yang berada dalam fluida
Fa = gaya ke atas = rz . V' . g
rb = massa jenis benda
rz = massa jenis fluida
V = volume benda
V' = volume benda yang berada dalam fluida
Akibat adanya gaya ke atas ( Fa ), berat benda di dalam zat cair (Wz) akan berkurang menjadi:
Wz = W - Fa
Wz = berat benda di
dalam zat cair
Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan ( g) adalah besar gaya ( F ) yang dialami pada permukaan zat cair
persatuan panjang(l)
g = F / 2l
Kapilaritas
Kapilaritas ialah
gejala naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam tabung kapiler yang dimasukkan
sebagian ke dalam zat cair karena pengarah adhesi dan kohesi.
y = 2 g cos q / r g r
y = kenaikan/penurunan zat cair pada pipa (m)
g = tegangan permukaan (N/m)
q = sudut kontak (derajat)
p = massa jenis zat cair (kg / m3)
g = percepatan gravitas (m / det2)
r = jari-jari tabung kapiler (m)
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, C. Douglas. 1998. Fisika.
Jakarta: Erlangga
Nulhakim, Lukman. 2007. Belajar
Efektif Fisika. Jakarta: PT. Intimedia Cipta Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar