“Apakah kamu pernah dengar tentang metamaterial?”
Itu adalah pertanyaan profesor pembimbing saya pada hari
pertama ketika sayamenginjakkan kaki di Tohoku university beberapa tahun silam.
“Saya belum pernah dengar, apakah ada hubungannya dengan
metafisika?” Jawabsaya waktu itu.
Professor saya tertawa mendengar jawaban saya. Dengan
tersenyum dia menjawab,“Metafisika itu mistik, walaupun ada fisika, tapi tidak
ilmiah.”
Beberapa waktu kemudian, saya mulai mendalami metamaterial.
Di artikel ini sayaakan jelaskan secara singkat tentangnya.
Sejarah
Semua berawal dari sebuah paper (artikel ilmiah) yang ditulis
ilmuwan asal Rusiabernama Victor Veselago pada tahun 1968. Dalam tulisannya
Veselago secara teoretikmenjelaskan sebuah konsep, “Apa yang terjadi jika kita
mempunyai sebuah materialyang mempunyai indeks bias yang bernilai negatif?” Secara
teori, nilai negatif indeksbias bisa didapat jika kita mempunyai material
dengan konstanta dielektrik (konstantayang mengukur derajat polarisasi muatan
listrik bila sebuah material dimasukkanmedan listrik) dan permeabilitas
magnetik (konstanta yang mengukur derajatmagnetisasi sebuah benda bila di
celupkan di medan magnet) yang secara bersamaanbernilai negatif. Banyak
spekulasi yang disampaikan Veselago di tulisan tersebut yangbertentangan dengan
konsep-konsep dasar fisika. Beberapa ilmuwan menganggaptulisan Veselago hanya
isapan jempol, secara teori mungkin bisa diterima, tapi apakahmaterial tersebut
benar tersedia di alam.
Orang-orang pun melupakan artikel ilmiah Veselago tersebut.
Tetapi 30 tahun setelahVeselago, pada 1998, seorang fisikawan teori asal
Inggris bernama John Pendrymenawarkan sebuah konsep material yang mempunyai
indeks bias negatif dengandan struktur split ring untuk membuat metamaterial.
Penggunaan kawat logam adalahuntuk membuat konstanta dielektriknya menjadi
negatif sedangkan split ringresonator untuk membuat permeabilitas yang bernilai
negatif.
Di tahun 2000, David Smith dari University of California, San
Diego, untuk pertamakalinya berhasil melakukan eksperimen membuat metamaterial
berdasarkan teoriyang diajukan oleh Pendry. Metamaterial ini bekerja di zona
gelombang mikro, yaitugelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya
berkisar antara 1 metersampai 1 milimeter.
Saat ini, sudah 11 tahun sejak ekperimen pertama tentang
metamaterial, beberapastruktur pun ditawarkan untuk mendapatkan sifat yang
menarik di cahaya tampak.Teori dasarPerambatan gelombang elektromagnetik bisa
dijelaskan dari hukum Maxwell. Pembiasanpada metamaterial berlawanan
dengan arah pembiasan pada material biasa.
Aplikasi
Metamaterial.
1.
Perfect lens (lensa sempurna)
Jika
kita punya lapisan tipis yang mempunyai indeks bias negatif, melalui sifat pembiasannya,
penjalaran gelombang dari sumber sampai membentuk bayangan bisa diterangkan
melalui gambar berikut.
Pemfokusan
sinar dengan menggunakan konsep ini mempunyai keunggulan dibanding pemfokusan
dengan menggunakan lensa-lensa konvensional (lensa biasa). Lensa konvensional
mempunyai keterbatasan yaitu tidak bisa memfokuskan melebihi 0.6λ, di mana λ
adalah panjang gelombang cahaya yang melalui lensa. Keterbatasan resolusi ini dikenal
sebagai Rayleigh limit. Dengan menggunakan metamaterial kita bisa memfokuskan
lebih detail tanpa batasan tersebut. Sebagai ilustrasi, perekaman data di DVD
biasa menggunakan laser hanya sanggup menyimpan 1 film (sekitar 4 GB). Jika kita
menggunakan perfect lens, kita bisa menyimpan sampai 1000 film dalam 1 DVD.
2.
Jubah Harry Potter (invisible cloaking)
Dalam
film Harry Potter, kita bisa melihat Harry bisa menghilang ketika menggunakan sebuah
jubah yang diberikan Dumbledore. Jubah itu sebenarnya kepunyaan ayah Harry. Bukan
asal-usul jubah itu yang akan dibahas, tapi dari sudut pandang fisika apakah mungkin
kita bisa membuat jubah yang membuat orang bisa tampak menghilang?
Jawabannya,
“IYA!”, jika kita bisa melokalisasi resonansi medan listrik dan magnetik dengan
menggunakan metamaterial. Eksperimen ini sudah dilakukan dengangelombang mikro
pada tahun 2006. Saat ini ilmuwan sedang menyiapkan desain untuk invisible
cloaking di rentang cahaya tampak.
Nah,
kita sudah melihat sedikit aplikasi metamaterial. Sebetulnya masih banyak aplikasi
dari metamaterial dengan sifat elektromagnetik yang unik. Hanya kreativitasdan
imajinasi yang menjadi batasannya.
Penulis
Aunuddin
Syabba Vioktalamo, mahasiswa S3 bidang fisika material optik di Tohoku University,
Jepang. Kontak: aunuddin.s.v@gmail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar