Asik

Rabu, 16 April 2014

Kembali ke Pesantren (Keistimewaan Pendidikan Pesantren)

Pesantren selama ini dinilai sebagai lembaga pendidikan Islam yang kolot, tradisional, dan terbelakang. Namun, hasil temuan menunjukkan bahwa di pesantren, santri diajari demokratis, toleran kepada sesama, menghargai perbedaan, dan kosmopolit terhadap ilmu pengetahuan. Dengan demikian, pendidikan pesantren adalah pendidikan Islam yang bermaksud menanamkan dan mencintai bangsanya sendiri.
Ciri khas pesantren penghargaan terhadap para leluhur/ulama/pendahulu/pahlawan yang berjasa/berjuang untuk bangsa ini. Tradisi yang dipelihara oleh pesantren karena kedekatannya dengan penghormatan terhadap tanah, air, laut, gunung dan sumber daya alam yang dimiliki nusantara.
Pesantren adalah wadah kaderisasi anak bangsa untuk menjadi pemimpin di masa depan. Calon pemimpin bangsa dikader di pesantren untuk menjadi pelindung, penjaga, dan pemelihara tradisi kebudayaan bangsa ini. Pesantren adalah pusat pemeliharaan berbagai tradisi keilmuan yang diproduksi anak bangsa mulai tradisi kesastraan Nusantara hingga tradisi ilmu sosial pesantren.
Tradisi pendidikan pesantren adalah tradisi hubungan antara guru dan murid. Sang guru tidak hanya melatih keterampilan sang murid, tetapi juga membentuk kepribadiannya. Praktik latihan dan proses berguru di pesantren tidak dilakukan dengan cara duduk di dalam kelas dengan jadwal yang pasti, tetapi sebuah proses bermasyarakat dalam menjalani kehidupan. Di pesantren, latihan dan proses berguru berlangsung secara perlahan dalam bentuk magang atau nyantrik, menjadi asisten dan pembantu pribadi.

Tidak ada komentar: