Pesantren selama ini dinilai sebagai lembaga pendidikan Islam yang
kolot, tradisional, dan terbelakang. Namun, hasil temuan menunjukkan
bahwa di pesantren, santri diajari demokratis, toleran kepada sesama,
menghargai perbedaan, dan kosmopolit terhadap ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, pendidikan pesantren adalah pendidikan Islam yang bermaksud
menanamkan dan mencintai bangsanya sendiri.
Ciri khas pesantren penghargaan terhadap para
leluhur/ulama/pendahulu/pahlawan yang berjasa/berjuang untuk bangsa ini.
Tradisi yang dipelihara oleh pesantren karena kedekatannya dengan
penghormatan terhadap tanah, air, laut, gunung dan sumber daya alam yang
dimiliki nusantara.
Pesantren adalah wadah kaderisasi anak bangsa untuk menjadi
pemimpin di masa depan. Calon pemimpin bangsa dikader di pesantren untuk
menjadi pelindung, penjaga, dan pemelihara tradisi kebudayaan bangsa
ini. Pesantren adalah pusat pemeliharaan berbagai tradisi keilmuan yang
diproduksi anak bangsa mulai tradisi kesastraan Nusantara hingga tradisi
ilmu sosial pesantren.
Tradisi pendidikan pesantren adalah tradisi hubungan antara guru
dan murid. Sang guru tidak hanya melatih keterampilan sang murid, tetapi
juga membentuk kepribadiannya. Praktik latihan dan proses berguru di
pesantren tidak dilakukan dengan cara duduk di dalam kelas dengan jadwal
yang pasti, tetapi sebuah proses bermasyarakat dalam menjalani
kehidupan. Di pesantren, latihan dan proses berguru berlangsung secara
perlahan dalam bentuk magang atau nyantrik, menjadi asisten dan pembantu pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar